Pages

Tuesday, September 21, 2010

Si Hijau Kembali Beraksi

            Ledakan tabung gas menjadi fenomena yang marak terjadi di masyarakat. Terlebih setelah program pengkonversian kompor minyak tanah menjadi kompor gas. Program ini mulai digalakkan tahun 2007, namun di tahun ini kerap terjadi masalah yang ditimbulkan oleh tabung gas tersebut yang meledak. Tak sedikit masyarakat yang akhirnya enggan menggunakan kompor gas karena takut dengan pemberitaan di sejumlah daerah yang mengalami ledakan tabung gas.
            Berbagai program dilaksanakan guna mendukung program konversi kompor minyak tanah menjadi kompor gas, seperti dari penyuluhan – penyuluhan tentang penggunaan dan pemasangan tabung gas yang baik dan pembagian kompor gas gratis dari pemerintah untuk masyarakat. Namun kejadian – kejadian yang terjadi belakangan ini terkait dengan meledaknya tabung gas, membuat masyarakat takut dan memilih untuk menggunakan kompor minyak tanah seperti sedia kala dan menghemat penggunaan kompor.
             Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Darwin Zahedi Saleh menuding kurangnya sosialisasi sebagai penyebab dibalik ledakan tabung gas. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) juga menolak jika Pertamina yang disalahkan dalam kasus ledakan gas. Dia malah mengungkap tabung-tabung gas LPG tiga 3 KG yang beredar di masyarakat adalah tabung palsu. Itu akibat PT Pertamina sebagai produsen gas tidak mungkin menambah jumlah tabung yang beredar sesuai ketentuan yang digariskan pemerintah.
            Namun mantan Wakil Presiden Indonesia, Jusuf Kalla, menilai bahwa hal ini murni kriminalitas karena ada pemaksaan berupa pengoplosan. Jusuf Kalla menilai penyebab utama ledakan tabung gas adalah ekonomi, yakni adanya disparitas harga gas di tabung 3 kilogram (kg) dan 12 kg. Dia mengakui masalah tabung gas ini menjadi tanggung jawab Presiden Susilo Bambang Yudhoyono secara moral.
            Sepi dari pemberitaan untuk beberapa, ledakan tabung gas kini kembali terjadi. Kali ini ledakan terjadi di Kampung Pulo Kecil, Desa Simpangan, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi. Ledakan kali ini menelan 1 korban luka – luka dan menghanguskan 1 buah rumah  yang menjadi gudang barang bekas. Ledakan yang terjadi pada Minggu (19/09), Pk. 17.00, menelan 1 korban yaitu karyawan di rumah tersebut.
            Bagi Adnin, bagian Attendant ISS Parking Kampus 2 UNTAR, kasus ledakan yang terjadi belakangan ini sempat membuatnya resah. Namun ia tetap memilih menggunakan kompor gas dibanding minyak tanah. “Kalau dihitung – hitung jauh lebih efisien dan murah menggunakan kompor gas. Memang sih sempet resah, tapi Alhamdulillah di daerah rumah saya tidak pernah ada kasus ledakan tabung gas”. Pria yang bertempat tinggal di daerah Bintaro ini mengaku bahwa ia hanya menggunakan kompor gas saja untuk kebutuhan sehari – hari. “Menurut saya sendiri sih kasus – kasus yang terjadi karena kesalahan para pengguna kompor gas yang tidak benar dalam instalasi gas”, ujarnya.

Sumber : http://megapolitan.kompas.com/read/2010/09/20/13251696/Elpiji.3.Kilogram.Itu.Meledak.Lagi-4

 

Nama : Yosua Eka Putra

Nim : 915080109


No comments:

Post a Comment