Pages

Tuesday, October 5, 2010

LEBIH DARI 40 ORANG MENINGGAL



                  Kecelakaan kereta api Argo Bromo Anggrek yang menabrak kereta api Senja Utama di Petarukan Pemalang, Jawa Tengah, Sabtu (2/10/2010) dinihari menjadi berita dunia. Kecelakaan maut yang menelan puluhan korban itu segera diliput oleh berbagai media online di dunia bahkan menjadi headline, misalnya di xinhua (Cina), bbc (Inggris), newyork times (Amerika), dan sebagainya. Kecelakaan kereta api kelas eksekutif Argo Bromo jurusan Jakarta-Surabaya dengan KA Senja Utama kelas bisnis jurusan Jakarta-Semarang terjadi di lintasan Desa Jatimulyo, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang, Sabtu (2/10/2010) sekitar pukul 03.00WIB.                                                                                            
Bagaimana peristiwa maut ini bisa terjadi? Kepala Humas Daops IV Semarang, Sapto Hartoyo, menceritaan kronologi singkat terjadinya kecelakaan yang melibatkan KA Argo Anggrek jurusanJakarta-Surabaya dengan KA Senja Utama Jakarta-Semarang. Menurut beliau, menjelang pukul 03.05,KA Senja Utama, berhenti di Petarukan. Kereta sedianya menunggu KA Argo Anggrek yang datang dari arah sama melintas. “Jadi kereta Senja Utama rencananya disusul Argo Bromo Anggrek di Petarukan,” ujarnya. Memang umum terjadi, Argo Bromo Anggrek yang merupakan kereta eksekutif mendapat prioritas jalur dibandingkan Senja Utama yang kelas bisnis. Saat hendak mendahului Senja Utama di Petarukan, Argo Bromo Anggrek seharusnya berada di lintasan rel yang berbeda. Tapi, saat itu Argo Bromo yang melaju dalam kecepatan tinggi berada di jalur yang sama sehingga tabrakan tak terelakkan. Berdasarkan info update yang ada, kejadian kecelakaan KA di Pemalang Kereta Api Senja Utama jurusan Jakarta-Semarang sedang berhenti di sekitar 100 meter sebelah barat Stasiun Petarukan, Pemalang, ketika Kereta Argo Anggrek yang melaju dari arah yang sama menabrak bagian belakangnya. Sebenarnya KA Senja Utama sengaja berhenti untuk memberikan kesempatan bagi KA Argo Bromo Anggrek untuk melaju lebih dahulu.                                                                                           Namun, KA Argo Bromo Anggrek justru menabrak KA Senja Utama hingga gerbong belakang keluar jalur. Hingga kini para korban luka maupun yang meninggal sebagian masih di RS Santa Maria dan RS Ashari Pemalang. Pihak kepolisian setempat telah mengamankan dua masinis KA Argo Bromo Anggrek untuk diminta keterangan (berbagai sumber). Kejadian itu bisa di sebabkan oleh banyak faktor, salah satu nya adalah masinisnya yang bermasalah. Seorang masinis yang menjalankan kereta api dalam perjalanan jam 3.00 WIB pagi bisa saja mengalami kondisi lelah dan mengantuk. Karena lelah seperti itulah, dia menjalankan kereta api tidak sesuai dengan aturan yang ada. Akibatnya, kereta api yang melewati jalur perlintasan dan persimpangan tetap melaju kencang sehingga menabrak kereta api yang ada didepannya.
Senja Utama yang sedang dalam perjalanan dari Jakarta menuju Semarang, sedangkan Argo Bromo Anggrek dari Jakarta ke Surabaya. Kereta Api Argo Anggrek membawa 336 penumpang, sedangkan Senja Utama dinaiki oleh 663 orang. Kecelakaan Kereta Api Pemalang dengan Argo Anggrek di lintasan Desa Jatimulyo, Kecamatan Jawa Tengah, menewaskan beberapa orang dan banyak penumpang korban luka Gerbong kedua Kereta api yang tabrakan tersebut keluar dari lintasn, korban tewas masih simpang siur, merurut beberapa informasi media tadi pagi ditemukan 12 orang meninggal dunia dan menurut Komisaris Besar Polisi Sofyan Nugroho sedikitnya 26 orang meningal. RS Santa Maria, Pemalang (13 korban), Belum teriidentifikasi: 4 orang, RSUD Dr. Ashari, Pemalang (15 korban), Belum teridentifikasi: 5 orang. Seharusnya, setiap masinis yang akan memberangkatkan kereta api diperiksa kesehatannya dulu. Kemungkinan lain , seorang masinis yang menabrak kereta api di depannya itu melanggar sinyal sehingga kereta yang dikendalikan tetap melaju menabrak kereta api yang ada di depannya. Jika bukan masinis yang bersalah, maka bisa juga yang bersalah adalah pengatur jalur kereta api yang ada di masing-masing stasiun. Jika penyebab kecelakaan bukan kesalahan manusia, maka kemungkinan lain adalah akibat technical error. Jika penyebabnya technical error maka kemungkinannya adalah rem kereta blong alias tidak berfungsi. Semoga dengan kejadian yang menyedihkan ini, kita semua bisa semakin lebih waspada. Dan pemerintah pun lebih perhatian kepada setiap instasinya.

Sumber : TRIBUNNEWS.COM

CHRISTILIA STELLA UNTORO, 915080055

No comments:

Post a Comment