gambar 1.1 : kemacetan pasca hujan deras pada hari Senin (25/10/2010)
[sumber kompas.com]
Banjir seolah menjadi tradisi bagi masyarakat ibukota. Banyak waraga Jakarta yang harus mengecap banjir tiap tahunnya, terlebih di kawasan-kawasan langganan banjir yang tak pernah luput dari banjir. Mereka harus rela mengungsi ke lokasi lain atau memilih tinggal untuk menjaga dan mengamankan harta benda mereka yang tersisa, agar tidak hanyut terbawa air atau rusak.
Senin (25/10/2010), Jakarta diguyur hujan selama tiga jam dimana hujan turun mulai pukul 15.00 hingga pukul 18.00. Dipengaruhi oleh cuaca ekstrim, hujan deras yang turun membuat drainase tidak mampu menampung dan menyalurkan air ke sungai dengan baik. Air pun akhirnya meluap ke jalan-jalan.
Banjir kali ini pun tidak hanya menimbulkan kerugian materi, namun juga hilangnya nyawa seorang wanita. Almarhum Dian Nur Apniyanti (21), meninggal dunia saat dirinya jatuh terperosok ke dalam gorong-gorong Jalan Antasari yang tertutup air ketika hujan deras kemarin. Adiknya, Samsul Bahri (19), yang ketika itu sedang bersama Dian Nur Apniyanti, tak pernah menyangka bahwa itu kali terakhir dirinya pegi bersama kakaknya. Korban pun akan mendapat santunan langsung dari Walikota Jakarta Selatan.
Banjir seakan menjadi permasalahan yang takkan terpecahkan. Segala daya dan upaya telah dilakukan oleh pemerintah untuk menanggulangi masalah tersebut. Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, mendapat kritik keras dari banyak kalangan. Bukan hanya dari kalangan masyarakat biasa namun juga para politisi. "Pemda DKI jangan banyak janji soal soal mengatasi kemacetan dan banjir, harus ada langkah kongkrit yang dilakukan. Kalau tidak Jakarta bisa jadi kota mati," kata anggota DPR dari Fraksi Demokrat Saan Mustofa di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (26/10/2010).
Bagi Muklis, seorang pedangang mie keliling di daerah Sunter Hijau, kinerja Gubernur DKI kini belum maksimal. "Saya liat sih pak Fauzi Bowo belum kelihatan sama sekali hasil kerjanya. Memang kemarin hujan sangat deras, tapi tetap saja banjir tidak berkurang malah kayaknya lebih banyak banjirnya. Makin sepi jadinya yang makan kalau banjir parah begini".
Nama : Yosua Eka Putra
NPM : 915080109
SUmber : kompas.com
No comments:
Post a Comment