Ketika anda melihat pria bertubuh kekar dan tinggi menjulang, apa yang ada dibenak anda? Mungkin kebanyakan dari anda akan menganggap pria tersebut adalah pribadi yang kaku dan tidak luwes. Malah bisa jadi anda berpikir bahwa pria ini merupakan pribadi yang sangar atau menyangka ia berprofesi sebagai bodyguard. Namun siapa sangka, pria kekar dengan tinggi badan di atas rata-rata ini, justru merupakan sosok pria yang ramah, lincah, komunikatif serta punya catatan prestasi yang tak bisa dipandang sebelah mata. Inspiratif, bisa jadi kata yang tepat ketika anda tahu dan mengenal dirinya lebih dalam.
Usia 15 tahun menjadi awal perkenalannya dengan dunia rugby. Tidak langsung “mengecap” kerasnya olahraga tersebut, Daniel pada awalnya menekuni olahraga sepakbola. Pada saat itu, dengan kondisi badan tinggi besar serta bobot tubuh mencapai 130 Kg, Daniel hanya dipercaya untuk mengawal gawang timnya. Merasa dirinya tak maksimal di olahraga sepakbola, Daniel merasa tertantang dengan ajakan sepupunya untuk mencoba rugby, yang membutuhkan fisik yang kuat dan stamina tinggi. Mulai saat itu Daniel bertekad untuk memaksimalkan postur tubuhnya dengan latihan rutin dan menu makan yang sehat. Sampai akhirnya ia bergabung dengan tim Jakarta Banteng Rugby Club (JBRC) di usia 16 tahun dengan postur ideal, layaknya pemain rugby profesional lainnya. Daniel membawa timnya memenangkan berbagai kejuaraan nasional dan internasional. Terakhir, Jakarta Banteng Rugby Club (JBRC) mengecap manisnya trophi juara, kala menjadi juara pada ajang Indonesian Cup Bali International Rugby 7’s.
Meraih sukses dalam bidang yang ditekuninya, merupakan harga mati bagi Daniel. Terbukti dengan kegigihan dan konsistensi yang ia tunjukkan dalam berlatih untuk mewujudkan impiannya. Karir Daniel terus menanjak sebagai atlit rugby profesional. Pada bulan Mei 2005 dirinya dipanggil Tim Nasional Rugby Indonesia untuk berlaga mewakili Indonesia . Bersama Timnas Rugby Indonesia , Daniel aktif mengikuti kejuaraan-kejuaraan dan meraih cukup banyak prestasi. Seperti SEA Games Filipina (Desember 2005), Divisi 6 Asia di Kamboja (Juni 2006) dan meraih Juara 2 (antara Kamboja, Brunei dan Laos), Divisi 6 Asia di Brunei Darrussalam (Juli 2007) dan meraih Juara 1 (antara Kamboja, Laos dan Brunei), Turnamen Regional Asia (Juni 2008) di Jakarta dan meraih Juara 1 (antara Laos dan Kamboja), Singapore International Rugby Tournament “SCC 7’s” di Singapore (November 2008) dan meraih Juara 1 pada ajang tersebut. Serta berturut-turut menempati peringkat 4 di ajang Place HSBC A5N Division 3 tahun 2009 dan 2010.
Dibalik semua kelebihan dan prestasi yang ia miliki, pasti ada tantangan, resiko serta hambatan yang muncul dalam perjalanan hidupnya. Daniel mengaku, awalnya orang tuanya agak was-was ketika ia memutuskan untuk menekuni olahraga Rugby . “Sebagai orang tua yang sayang sama anaknya, orang tua gue sangat mendukung gue. Tapi mereka was-was juga kalau gue main rugbi. Cuma, gue bisa ngeyakinin kalau setiap olahraga punya resiko masing-masing. Dan dengan prestasi yang gue dapat selama ini, cukup meredakan rasa was-was tersebut,” ungkapnya, saat ditemui di sela-sela aktifitas belajarnya di kampus. Dia juga membagikan resep bagi anda, khususnya para anak muda agar memiliki cita-cita. Namun dalam mengejar cita-cita, wajib dimiliki sikap rendah hati, pantang menyerah, tidak cepat puas dan yang paling penting keinginan untuk mewujudkan cita-cita. “Jangan mudah puas sama hasil yang sudah didapatkan. Misalnya, sudah jadi juara, justru harus lebih keras latihannya. Karena lebih sulit mempertahankan juara daripada menjadi juara,” tambahnya, dengan nada serius.
Penghargaan-penghargaan pribadi pun dituainya lewat profesinya sebagai atlit rugby profesional. Di tahun 2005, Daniel mencatatkan dirinya dan mendapat penghargaan sebagai pemain termuda Timnas Rugby Indonesia kala itu. Beberapa penghargaan pemain terbaik juga pernah diraihnya di tahun 2007 dan 2009. Selain membawa timnya menjuarai ajang Indonesian Cup Bali International Rugby 7’s, kredit pemain terbaik dalam kejuaraan tersebut juga disabetnya. Dan hingga kini ia juga bergelut menjadi pelatih tim rugby Sekolah pelita Harapan, sejak Oktober 2008 silam.
Tak hanya di bidang olahraga Daniel menorehkan prestasi. Di bidang akademis pun, pemilik tinggi badan 183 Cm ini tidak lalai mengemban tanggung jawabnya sebagai mahasiswa. Terbukti dengan indeks prestasi sebesar 3.48 yang diraihnya, serta menjadi Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) pertama di Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Universitas Tarumanagara yaitu di periode 2009-2010. Mengemban tugas yang berat sebagai Ketua BEM Fikom pertama, tidak membuat mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Universitas Tarumanagara angkatan 2007 ini menjadi tinggi hati. “Daniel itu orangnya agak pendiam, tapi jago menjalin relasi. Dulu pas menjabat sebagai ketua BEM, Daniel bisa menjadi penengah di tengah perbedaan di dalam organisasi. Dia ngasih “win-win solution” supaya enggak ada pihak yang dirugikan,” ungkap Renaldo Christy Angkouw, mahasiswa Fikom Univeristas Tarumanagara angkatan 2008. Renaldo sendiri merupakan teman sekaligus partner teman Daniel “Rugby ” Rahadian Nugroho di organisasi BEM Fikom Universitas Tarumanagara periode 2009-2010. Tak segan-segan, Aldo, sapaan sehari-hari Renaldo, menganggap Daniel merupakan sosok yang inspiratif khususnya bagi rekan-rekan mahasiswa. “Menurut saya cocok kalau dia (Daniel) dianggap inspiratif bagi rekan-rekan mahasiswa, khususnya di Fikom UNTAR. Soalnya selain kewajibannya sebagai mahasiswa, dia juga atlit rugby Indonesia . Juga salah satu orang yang cinta Indonesia banget yang pernah saya kenal,” tambahnya.
Bapak Widyatmoko selaku Pembantu Dekan Fikom Universitas Tarumanagara, juga menyampaikan hal yang senada. Diakuinya, Daniel merupakan sosok yang humble dan berkepribadian. “Dari kacamata saya, ia seorang yang punya pengaruh untuk orang lain, ramah, rendah hati dan sosok yang humanis. Saat menjabat sebagai ketua BEM, ia adalah rekan kerja kami selaku pimpinan di Fikom UNTAR, dalam mewujudkan program kerja dan visi Fikom UNTAR ini sendiri”. Beliau meyakini, Daniel akan bisa menjadi lebih sukses dengan profesionalisme yang dimiliki oleh Daniel. Cita-cita juga bisa berawal dari hobi. Yang paling penting, ketika kita punya cita-cita, tugas berat untuk mewujudkan cita-cita tersebut menanti di depan kita. Terlebih dari itu, tanggung jawab kita yang lain harus tetap kita emban sebagaimana mestinya. Prestasi atau kesuksesan, mungkin bisa diraih dengan cara menghalalkan cara-cara yang kotor. Namun bagi Daniel sendiri, hal itu hanya kesemuan sementara. Kesuksesan ia raih berkat kerja keras dan usaha yang gigih. Dia juga membuktikan kepada masyarakat, bahwa orang sukses tidak selalu sombong seperti apa kata orang. Walaupun terlihat kaku, Daniel sebenarnya juga humoris. Postur boleh saja tinggi menjulang dan kekar, namun keramahan dan sikap rendah hati tetap nomor satu bagi dirinya, yang ia pancarkan ke semua orang tanpa terkecuali.
nama : yosua eka putra 915080109
No comments:
Post a Comment